Tekan "Enter" untuk melompat ke konten

Apakah Makanan Organik Benar-benar Lebih Sehat untuk Menurunkan Berat Badan?

0

Anda mungkin pernah mendengar beberapa diskusi hangat seputar makanan organik. Banyak orang mencari makanan yang lebih aman dan alami sebagai alternatif dari makanan olahan yang meresap di masyarakat dan makanan organik sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa peneliti mengatakan bahwa makanan organik lebih baik untuk Anda, karena bebas dari pestisida. Yang lain mengatakan bahwa makanan adalah makanan dan makanan organik tidak lebih baik untuk Anda daripada makanan lainnya.

Apakah makanan yang ditanam secara organik lebih baik untuk Anda daripada makanan non-organik untuk kesehatan manusia dan penurunan berat badan yang sehat?

Manfaat Makanan Organik

Berbagai manfaat makanan organik sulit untuk dibantah. Pertama, makanan ini ditanam agar tidak menggunakan bahan kimia dan pestisida yang berpotensi berbahaya yang masuk ke tubuh kita. Petani yang menanam makanan organik menghindari penggunaan bahan kimia yang keras dan berbahaya untuk mengendalikan gulma, hama, serangga, dan penyakit yang merusak tanaman.

Pupuk alami digunakan sebagai pengganti pupuk kimia. Jika Anda melihat daging organik, ada juga perbedaannya.

Misalnya, secara tradisional, peternak akan menyuntik hewan mereka dengan antibiotik, hormon pertumbuhan, dan obat lain untuk mencegah penyakit dan membantu hewan tumbuh lebih cepat dan lebih besar. Petani organik tidak.

Sebaliknya, mereka memberi makan makanan organik hewan mereka dan membiarkan mereka hidup di luar ruangan dan bebas berkeliaran. Para petani juga mengambil tindakan preventif untuk memelihara ternak mereka agar terhindar dari penyakit, alih-alih mengandalkan bahan kimia dan obat-obatan. Singkatnya, hewan dan tumbuhan yang ditanam secara organik lebih baik untuk hewan, lingkungan, dan tubuh Anda.

Kekurangan Makanan Organik

Banyak orang menemukan bahwa ada beberapa kerugian dari makanan organik. Di satu sisi, makanan yang ditanam secara organik lebih mahal. Ini karena lebih mahal untuk memelihara hewan secara organik. Biaya tetap yang lebih tinggi ini tentu saja diteruskan ke konsumen.

Keluarga dengan anggaran makanan yang ketat bahkan mungkin tidak mempertimbangkan makanan organik semata-mata karena harganya. Selain itu, makanan organik mungkin sulit ditemukan. Sementara banyak toko kelontong dan supermarket di pusat populasi besar sekarang menjual makanan organik, banyak kota dan komunitas kecil mungkin terbatas dalam pilihan makanan mereka. Anda mungkin harus mencari toko khusus atau toko makanan organik untuk memperluas pilihan makanan Anda.

Anda juga harus ingat bahwa tidak semua makanan organik sama. Makanan organik bersertifikat USDA dan memiliki pedoman ketat yang harus diikuti oleh produsen makanan. Penting untuk dicatat bahwa meskipun Anda membeli makanan berlabel organik, bukan berarti semua bahan dalam produk tersebut adalah organik.

Jika makanan tersebut bersertifikat organik USDA, ini berarti setidaknya 95 persen bahannya organik. Makanan yang diberi label “Dibuat dengan Bahan Organik” berarti bahan yang digunakan untuk membuat produk adalah 70 persen organik. Makanan ini tidak diperbolehkan membawa segel organik USDA.

Ringkasan

Singkatnya, ketika tiba waktunya untuk memutuskan apakah akan membeli makanan organik di toko bahan makanan, ingatlah beberapa hal. Belum ada penelitian konklusif yang menunjukkan bahwa makanan organik lebih bergizi daripada makanan non-organik.

Meskipun USDA menyatakan produk tersebut ditanam secara organik, agensi tersebut tidak mendukung makanan tersebut lebih aman atau lebih bergizi daripada makanan non-organik dengan kualitas yang sama.

Selain itu, perlu diingat bahwa beberapa produk organik mungkin tidak memiliki tampilan yang sama dengan makanan non-organik. Ini karena produk organik tidak diperkaya dengan lilin atau pengawet. Mereka mungkin memiliki umur simpan yang lebih pendek dan lebih cepat rusak. Pertimbangkan semua ini saat berbelanja atau memutuskan organik yang sedang berlangsung.

Website direkomendasikan